Sumber hukum Islam yang utama adalah Al Quran dan Hadist. Kebenaran dan keotentikan Al Quran sudah tidak perlu diragukan lagi dan telah terjaga. Sedangkan Hadist, banyak sekali dari ahlul bid’ah dan orang munafik yang berusaha menghancurkan Islam dengan membuat hadist-hadist palsu. Yaitu hadist yang diklaim sebagai ucapan Rasulullah SAW padahal bukan. Namun setelahnya Allah memunculkan para Imam Hadist yang mempelajari kemudian meneliti hadist tersebut. Diantaranya adalah Imam Muslim. Siapakah Imam Muslim? Mari kita simak berikut ini:
Nama dan Nasab
Imam Muslim memiliki nama lengkap Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qusyairi An-Naisaburi. Nama kuniyah beliau adalah Abu Hasan.
Di dalam kitab biografi Imam Muslim, beliau disebut bersama kuniahnya yaitu dengan Abu Hasan Muhammad bin Muslim bin Hajjaj bin Muslim Al-Qusairi An-Naisaburi. Qusyairi adalah nasab (silsilah keturunan) sedangkan Naisaburi adalah negeri tempat beliau dilahirkan.
Menurut ‘Izzudin Ibnu Atsir dalam Al-lubab fi tahdzibil Ansab l – Qusairi merupakan nisbah kepada Qusyair bin Kaab bin Rabi’ah bin Amir bin Sha’sa’ah. Yakni sebuah kabilah besar yang di dalamnya banyak para ulama.
Kelahiran
Para ulama ahli sejarah bebeda pendapat mengenai lahirnya Imam Muslim. Disebutkan dalam kitab Tahdzibul kamal karya Khazraji dan Tahdzibu Tahdzib karya Ibnu Hajar bahwa Imam Muslim lahir pada tahun wafatnya Imam Syafi’i yaitu 204 H. Akan tetapi dalam kitab Al-ulama Amshar karya Imam Abu Abdullah Al-Hakim bahwasanya beliau wafat diusia yang ke-55 di Naisabur, menunjukkan beliau lahir pada Tahun 206 H.
Rihlah dalam Mencari Ilmu dan Hadist
Imam Muslim merupakan pemuda yang sangat tekun beliau mulai mendengar (mempelajari) Hadist pada Tahun 218 H. Dan Negeri-Negeri yang dikunjunginya dalam menuntut ilmu dan mencari Hadist adalah: Irak, Hijaz, Syam, dan Mesir.
Tak hanya belajar Hadist, Imam Muslim juga meriwayatkan Hadist dari banyak Orang. 10 di antaranya dalah orang- orang yang banyak diriwayatkan Hadist dari mereka. Adapun yang dimaksud serta jumlah hadist yang beliau pelajari sebagai berikut:
- Abu Bakar bin Abi Syaibah, 1540 Hadist
- Abu Khaitsamah, 1281 Hadist
- Muhammad bin Mutsanna yang dijuluki Az-Zaman, 772 Hadist
- Qutaibah bin Sa’id, 668 Hadist
- Muhammad bin Abdillah bin Numair, 573 Hadist
- Abu Quraib Muhammad bin ‘Ila’ bin Quraib, 556 Hadist
- Muhammad bin Basyar, yang dijuluki Bundaara, 460 Hadist
- Muhammad bin Raafi’ An – naisaburi, 362 hadist
- Muhammad bin Hatim yang dijuluki As-Samin, 300 Hadist
- Ali bin Hajar As-Sa’idi, 188 Hadist
Sembilan dari sepuluh guru Imam Muslim tersebut adalah juga guru dari Imam Bukhari dalam belajar dan meriwayatkan Hadist kecuali Muhammad bin Hatim. Menurut Ibnu Shalah dalam kitabnya bahwa Imam Muslim belajar dari Imam Bukhari dan mereka memiliki banyak guru yang sama.
Sebab Imam Muslim Tidak Meriwayatkan Hadist dari Imam Bukhari
Meskipun Imam Muslim tidak meriwayatkan Hadist dari Imam Bukhari, tetapi Imam Bukhari juga adalah salah satu dari guru Imam Muslim yang terkemuka. Melalui Imam Bukhari, Imam Muslim banyak mempelajari Hadist serta metodologi dalam meneliti Hadist. Hubungan beliau berdua dijelaskan oleh Al-Hafidz Abu Bakar Al-Baghdadi dalam kitabnya Tarikh Baghdadi bahwa Imam Muslim belajar secara intens kepada Imam Bukhari saat Imam Bukhari berada di Naisabur. Meskipun begitu Imam Muslim tidak meriwayatkan Hadist dari Imam Bukhari. Diantara sebabnya adalah sebagai berikut:
- Imam Muslim menginginkan ululwul Isnad (sanad yang tinggi) serta sanad yang dekat jalurnya dengan Rasulullah shallaahu ‘alaihi wa sallam. Sehinnga beliau langsung meriwayatkan dari para guru yang juga merupakan guru Imam Bukhari.
- Imam Muslim merasa bahwa hadist shahih dari Imam bukhari tidak perlu diulang lagi. Serta beliau mengusahakan untuk memisahkan hadist-hadist shahih yang lain. Dalam penyusunan hadist sendiri Imam Muslim meneliti dari sekitar 300.000 Hadist.
Murid-murid Imam Muslim
Al Imam Muslim sibuk menyebarkan ilmunya di negerinya dan negeri-negeri Islam lainnya, baik dengan pena maupun dengan lisannya, maka beliau pun tidak terlepas untuk mendektekan hadits dan meriwayatkannya, sehingga banyak sekali para penuntut ilmu mengambil ilmu dari beliau.
Diantara murid beliau adalah:
- Abu Fadil Ahmad bin Salamah
- Ibrahim bin Abi Thalib
- Abu Amru Al-Mustamli
- Salih bin Muhammad Al-Hafidz
- Ali bin Hasan Al-Hilali
- Muhammad bin Abdul Wahab
- Ali bin Husain
- Ibnu Huzaimah bin Shanid
- Muhammad bin Abdi bin Hamid
- Imam Tirmidzi
Imam Tirmidzi meriwayatkan satu hadist dari Imam Muslim pada kitab shiyam (puasa).
Persaksian Para Ulama Terhadap Imam Muslim
- Muhammad bin Abdul Wahhab Al Farra` berkata; “(Muslim) merupakan ulama manusia, lumbung ilmu, dan aku tidak mengetahuinya kecuali kebaikan.”
- Muhammad bin Basysyar Bundar berkata; “huffazh dunia itu ada empat; Abu Zur’ah di Ar Ray, Muslim di An Naisabur, Abdullah Ad Darimi di Samarkand, dan Muhammad bin Isma’il di Bukhara.”
- Ahmad bin Salamah An Naisaburi menuturkan; “Saya melihat Abu Zur’ah dan Abu Hatim selalu mengutamakan Muslim bin al-Hajjaj dalam perkara hadits shahih ketimbang para masyayikh zaman keduanya.
- Adz Dzahabi berkata; ” Imam besar, hafizh lagi mumpuni, hujah serta orang yang jujur.”
Karya–karya Imam Muslim
Menurut Imam An Nawawi dalam kitab Al Asmai wa Al lugaat Imam Muslim mempunyai karya yang banyak. Di antaranya adalah berikut ini:
- Kitab Al Jami’ ash Shahih
- Kitab Al Musnad Al Kabir ‘ala Asmai Ar Rijal
- Kitab Al Jami’ Al kabir ‘ala Al Abwab
- Kitab Al ‘Ilal
- Kitab Awhaamu Al Muhadditsin
- Kitab At Tamyiz
- Kitab Man laisa lahu illa raawin wahidin
- Kitab Thabaqaat At Tabi’in.
- Kitab Al Muhdhormin
Sedangkan Al Hafidz Ad Dahabi dalam kitab Tadzkirah Al Huffadzmenanmbahkan 14 karya lagi:
- Kitab Al Asma’ wa Al Kuna
- Kitab Al Afrad
- Kitab Al Aqran
- Kitab Suaalaat Ahmad bin Hanbal
- Kitab Hadist ‘Amru bin Syuaib
- Kitab Al Intifa’ bi Ahbi As siba’
- Kitab Masyayihi Malik
- Kitab Masyayihi As tsauri
- Kitab Masyahihi Syu’bah
- Kitab Awlaadu As shahabah
- Kitab Afradi As syamin
Profesi Imam Muslim
Disebutkan dalam kitab Tahdibzbahwasanya selain sebagai Imam Hadist, Imam Muslim juga berprofesi sebagai pedagang kain. Sedangkan Adz Dahabi menyebutkan bahwa Imam Muslim adalah seorang saudagar dan orang dermawan dari Naisabur yang memiliki banyak kekayaan.
Wafatnya Imam Muslim
Setelah mengarungi kehidupan yang penuh berkah, Imam Muslim wafat pada hari Ahad, kemudian dimakamkan pada hari Senin, 25 Rajab 261 H di kampung Nasr Abad di daerah Naisabur. Pada usia 55 tahun, dalam riwayat lain di usia yang ke 57 tahun.
Semoga bermanfaat.